Cara Mengatasi Alergi Anak dengan Mudah
Memiliki buah hati yang sehat dan
ceria tentu dambaan semua orang tua. Namun, ada kalanya di masa pertumbuhan
anak mengalami beberapa penyakit atau alergi. Hal ini tentu menjadikan orang
tua khususnya khawatir dengan kondisi anak. Banyaknya alergi anak yang terjadi
pada beberapa kasus membuat Ibu harus lebih perhatian. Oleh karena itu, simak
beberapa alergi anak berikut.
4 Contoh Alergi Anak yang Sering
Terjadi dan Cara Mengatasinya :
1. Eczema
Gejala eczema atau yang lebih dikenal
dengan dermatic atopic memiliki gejala seperti kulit kering pada bagian pipi,
lengan, dan kaki. Bagian yang terasa gatal apabila terus di garuk akan
menyebabkan kulit menjadi luka bahkan infeksi. Biasanya alergi anak ini berangsung
menghilang seiring dengan bertambahnya usia namun kemungkinan akan berubah
menjadi alergi di saluran pernafasan. Penyebab alergi ini biasanya sistem
imunitas tubuh yang abnormal dan faktor genetik. Selain itu, eczema juga
berasal dari adanya alergi makanan pada anak.
Cara mengatasi alergi ini adalah
dengan menjaga kebersihan kulit dan tidak membiarkan anak terus menerus
menggaruk bagian yang luka. Sebaiknya anda juga tidak memandikan anak dengan
air panas dan tidak mandi terlalu lama. Hal ini akan menyebabkan kulit anak
menjadi semakin kering. Menggunakan produk pembersih kulit dan pelembab yang
aman karena kulit anak yang terkena alergi cenderung sensitif. Selain itu anda
juga harus selalu menjaga kebersihan dan panjang kuku anak anda. Jika anda telah
memeriksa anak ke dokter dan mengetahui penyebabnya, sebaiknya anda menghindari
makanan atau penyebab yang menimbulkan anak anda terkena alergi.
2. Urtikaria (Biduran)
Biduran biasanya disebabkan oleh
makanan seperti kacang – kacangan, telur, dan makanan laut. Selain itu biduran
juga biasanya disebabkan karena reaksi dari obat antibiotik, perubahan cuaca
bahkan infeksi. Gejala yang timbul akibat alergi anak ini seperti adanya bintik
– bintik kecil dan besar. Ukurannya seperti cincin dan sekumpulan cincin kecil
yang saling bergerombol. Biasanya letaknya juga berpindah – pindah dari area
kulit yang satu ke area kulit yang lainnya. Biduran juga menyebabkan gatal dan
benjolan di permukaan kulit.
Meskipun tergolong tidak berbahaya,
biduran menimbulkan ketidaknyamanan pada kulit. Jika anda telah mengetahui
penyebab dari biduran yang diderita anak anda, salah satu cara untuk memberikan
solusi pada anak anda adalah menggunakan pakaian yang longgar, nyaman dan tidak
panas. Pastikan anak anda tidak menggaruk bagian yang terkena biduran agar
tidak terkena infeksi. Biasanya biduran berlangsung selama beberapa jam, hari
bahkan lebih. Jika biduran tersebut berlangsung dalam waktu lama, anda
sebaiknya segera memeriksakan ke dokter.
3. Dermatis Kontak
Beberapa gejala dermatis kontak
adalah kulit terasa sakit, kulit memerah, bengkak dan terasa gatal, kulit
kering atau terkelupas. Biasanya alergi ini terjadi ketika anak – anak baru
pulang dari pantai atau sesaat setelah memakai aksesoris baru. Penyebab lainnya
seperti penggunaan sabun atau detergen, liur atau pipis, metal atau lateks,
bahkan karena tanaman tertentu.
Cara penanganan awal adalah dengan
melakukan pengompresan dengan kain basah agar bengkak cukup mereda. Selain itu
anda juga bisa mencuci kulit anak anda dengan air dan sabun dengan segera. Jika
anda sudah datang ke dokter, mungkin anda akan mendapatan obat seperti krim
kortikosteroid dan beberapa resep lain untuk meredakan gatal.
4. Alergi Susu Sapi
Salah satu alergi anak yang sering
terjadi yaitu alergi susu sapi. Biasanya alergi ini muncul setelah minum susu
setelah beberapa jam atau beberapa hari kemudian. Gejala alergi susu sapi
seperti kesulitan bernafas, batuk, suara serak, sesak tenggorokan, sakit perut,
muntah, gatal- gatal,ruam kulit, pembengkakan hingga sakit kepala dan hilangnya
kesadaran. Beberapa fakta menyebutkan bahwa alergi susu tidak dapat disembuhkan
namun akan berkurang seiring pertambahan usia.
Jika gejala yang terjadi berlangsung
beberapa hari dan parah, sebaiknya anda segera membawa anak anda ke dokter.
Biasanya dokter akan melakukan tes darah, tinja dan tes reaksi kulit. Jika
gejalanya cukup serius seperti kesulitan bernafas, dokter biasanya akan
memberikan injector dan epinerfin. Penanganan lain yang bisa anda lakukan
adalah memberikan susu formula yang tidak mengandung protein susu sapi seperti
susu dari kacang-kacangan (kedelai, almond). Selain itu, ada juga susu sapi
yang memang diformulasikan untuk anak alergi susu sapi tetapi harganya lebih
mahal dan memiliki rasa yang kurang enak.
Itulah beberapa informasi mengenai beberapa
alergi anak yang sering terjadi. Sebaiknya anda mengkonsultasikan pada dokter
dan ahli medis yang kompeten apabila gejala yang dialami cukup serius dan
berlangsung cukup lama.
0 komentar:
Posting Komentar